Header Ads

Gardu Pandang Gedong Pass (G-Pass) dan Air Terjun Dusun Gedong Kabupaten Semarang

Gunung Merbabu memiliki banyak spot favorit dengan pemandangan indah pegunungan. Jika di kawasan Selo ada gardu pandang Gancik yang berada di sisi selatan gunung Merbabu, di sisi utara Merbabu juga ada gardu pandang dengan pemandangan yang menawan, Gardu pandang Gedong Pass (G-Pass). Nah selain gardu pandang, kita akan menyusuri keindahan air terjunnya di dusun Gedong desa Tajuk Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Air Terjun dusun Gedong, lereng Merbabu sisi utara yang masih natural

Dusun Gedhong, dusun ini bisa dibilang dusun yang berada di atas awan. Dusun ini bersebelahan dengan dusun Ngaduman. Coba deh dateng pagi-pagi waktu subuh, bakal bisa menikmati hamparan awan yang berada di bawah desa ini. Tambah keren lagi pemandangannya jika dilihat dari atas gardu pandang Gedong Pass ( G-Pass ), karena dari sini bisa menikmati sunrise.

Gardu Pandang Gedong Pass (G-Pass)
Selain panorama dari gardu pandangnya, dusun Gedong ini juga punya sesuatu yang istimewa. Terdapat air terjun yang masih benar-benar alami. Waktu tim Tenda Inspirasi kesana air terjunnya belum memiliki nama. Karena keindahan air terjun dan vegetasinya yang masih alami ini, banyak yang menyebutnya sebagai surga tersembunyi di gunung Merbabu.

Spot baru di Gedong Pass, gardu pandang berbentuk Kapal

Petunjuk Menuju dusun Gedong (Gardu Pandang Gedong Pass)

Untuk menuju ke lokasi bisa ditempuh dari beberapa alternatif jalan. Alternatif pertama melalui desa kawasan Kopeng. Dari wisata Kopeng kemudian menuju ke desa Batur, setelah itu masih melewati beberapa dusun untuk sampai ke lokasi. Namun belum diketahui apakah sudah ada petunjuk jalan pada rute ini atau belum. Sedangkan alternatif berikutnya adalah, melalui Pertigaan Jampelan Getasan, tepatnya pertigaan Koramil Getasan. Untuk lebih jelasnya, berikut rute perjalanannya :

Pertigaan Jampelan Getasan
---> dari Pertigaan Koramil Jampelan Getasan, belok kiri (jalan alternatif ke Sruwen)
---> sampai di Perempatan dusun Tambangan belok kanan
---> jalan aspal berupa tanjakan, sampai memasuki dusun Krangkeng
---> melewati dusun Krangkeng akan sampai di lokasi Pinusan Kayon ada plang petunjuk warna hijau, ke Gedong Pass
Plang petunjuk ke Gedong Pass (G-Pass). Petunjuk ini ada di area pinusan Kayon
---> kurang lebih 200 meter akan memasuki dusun Pulihan, cari plang petunjuk lagi berwarna hijau, atau ambil jalan menuju dusun Cingklok
---> selanjutnya jalan berupa tanjakan sampai di dusun Cingklok (dusun ini berada di atas dusun Pulihan)
---> ambil jalan ke kanan menuju dusun Gedong (sebaiknya tanya kepada warga dusun agar lebih jelas)
Plang petunjuk ke Gedong Pass di dusun Cingklok
---> meninggalkan dusun Cingklok, ikuti jalan aspal sampai habis. Setelah itu jalan akan berganti menjadi jalan yang masih berbatu. Jangan khawatir, jalan batu ini adalah batu yang ditata rapi, hanya saja belum diaspal.
---> masuk ke hutan pinus di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (lokasi dusun Gedong di atas Taman Nasional Gunung Merbabu). Ikuti jalan ini sepanjang kurang lebih 2 km, sampai terlihat bangunan Gereja. Anda sudah sampai di dusun Gedong.

Sayangnya beberapa petunjuk ada yang sudah tidak terpasang pada tempatnya, jadi sebaiknya jangan sungkan untuk bertanya kepada warga apabila merasa ragu. Penduduk desa di sana ramah-ramah, dan pasti akan dengan senang hati membantu memberikan informasi. Seperti ada kata pepatah, malu bertanya, sesat di jalan.. So, jangan sungkan bertanya, siapa tau malah diajak mampir ngopi.. hehehe..

Yang mengesankan, ketika sampai lokasi warga dusun Gedong ini ramah-ramah. Mereka tidak enggan untuk menyapa dan memberikan senyum kepada orang yang datang. Warga dusun Gedong kebanyakan berprofesi sebagai petani. Jadi akan banyak dijumpai ladang warga yang berbaris rapi di sekitar dusun. Hijaunya tanaman sayur menambah sejuk pemandangan yang membuat mata jadi seger.
Warga di sini juga mengerti tentang bagaimana menjaga kearifan lokal. Selain keramahan yang ditunjukkan kepada pengunjung, masyarakat pun menjaga kelestarian alam gunung supaya tetap terjaga baik.


Gereja dusun Gedong


Dusun Ngaduman yang terlihat dari atas gardu pandang dusun Gedong


Perjalanan Menuju Air Terjun


Setelah sampai di lokasi Gedong Pass, mata akan dimanjakan dengan pemandangan kota dari atas dusun Gedong pada ketinggian -+ 1700 mdpl. Untuk menuju ke air terjun perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Perjalanan kurang lebih antara 40-60 menit untuk sampai di lokasi air terjun.

Dari Gedong Pass, bisa menggunakan jasa guide yang akan memandu sampai ke lokasi air terjun. Waktu itu saya dan teman-teman diantar sama pak Musa Daryono, beliau adalah bapak pemandu yang ramah dan gokil, hehehe..

Perjalanan dimulai dari menyusuri jalan-jalan kecil di dusun kemudian melewati ladang warga yang banyak ditumbuhi sayuran. Tanaman sayur-sayuran menjadi sumber mata pencarian utama bagi warga dusun. Jalan setapak terus membawa perjalanan saya memasuki hutan di samping jurang gunung.

Suasana dusun Gedong

Track dimulai dengan jalan setapak

Tebing gunung yang menjulang, warga sering menyebutnya Watu Blerek

Medan yang dilalui benar-benar menantang, hampir mirip pendakian via jalur Thekelan.
Jurang tersebut sebenarnya adalah aliran dari air terjun yang akan kami tuju.
Tracking turun naik jurang menjadi semakin menarik ketika melihat aliran air yang jernih di sungai dangkal yang ada di sepanjang jalan setapak. Tapi tenang, meskipun berjalan di antara jurang, jalur sudah dibuat sedemikian cukup aman untuk dilewati. Meskipun memang butuh perjuangan untuk melewati tangga kayu dan beberapa track dengan merangkak atau dengan bantuan tali yang sudah ada. Dijamin perjalananmu benar-benar ada sensasi bertualang yang menantang..
Menyusuri sungai kecil dan berjalan menembus pepohonan hutan yang rapat memberi sensasi petualangan yang seru selama perjalanan.

Jalur jalan setapak sebelum menuruni pinggir jurang

Jalan sedikit menantang, sebaiknya berhati-hati

Jalan menuju air terjun merupakan jalur sumber air (terdapat pipa dari mata air) bagi warga

Air jernih yang mengalir di sungai kecil

Terdapat 3 lokasi air terjun :
1. Air terjun pertama
Lokasinya berada paling atas di antara air terjun lainnya. Terdiri dari 3 tingkat air terjun dengan tinggi masing-masing antara 10-15 meter. Jadi diperkirakan tinggi total air terjun dari atas -+ 30 meter.

Air terjun pertama (tingkat pertama/paling bawah)

Air terjun pertama (tingkat kedua)

Sebelum sampai air terjun ini, vegetasi dan kondisi alamnya benar-benar masih virgin. Pepohonan menjelang lokasi ini masih tampak alami dengan jenis tumbuhan hutan yang jarang ditemui di tempat lain.

Hutan alami menjelang sampai ke air terjun pertama

2. Air terjun kedua
Lokasi air terjun ini berada kurang lebih 200 meter sebelum air terjun pertama (3 tingkat).
Air terjun ini hanya terdiri dari 1 tingkat.

Air terjun kedua
3. Air terjun yang ketiga
Letaknya berada sebelum lokasi air terjun kedua di atas. Namun karena pada saat itu belum ada akses untuk menuju kesana, jadi kami belum bisa mengambil foto air terjun tersebut. Untuk mencapai air terjun yang ketiga ini, medannya cukup menantang di bawah tebing jurang gunung. Kabarnya warga sekitar nantinya akan membangun akses untuk mencapai air terjun ketiga ini.

Selain keindahan alamnya, kearifan lokal masyarakat dusun juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Keramahan serta sikap kekeluargaan yang ditunjukkan warga membuat betah berlama-lama menyaksikan dusunnya yang asri ditambah hijaunya hamparan perkebunan milik warga.
Namun surga yang tersembunyi itu akan hilang, jika kita tidak menjaganya. Bagi kita yang datang berkunjung, cara menjaga adalah cukup dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mengotori lingkungan. Dan bagi masyarakat dusun, tetap menjaga kearifan lokal, keramahan kepada sesama, dan menjaga kelestarian alam ciptaan-Nya.

Lihat videonya :