Header Ads

Warung Bubur Tumpang Mbah Lasmi, Masakan yang Bikin Ketagihan

Bubur tumpang, sudah sangat akrab di telinga kita. Bubur yang dipadukan dengan masakan dari tahu, kuahnya punya rasa khas tempe bosok (tempe yang sudah tua / busuk).
Termasuk bubur tumpang ala warung Mbah Lasmi, di dusun Tetep Kel. Randuacir Salatiga ini. 
 

Warung bubur tumpang Mbah Lasmi, pada pagi hari bubur tumpang sudah siap dihidangkan


Sejak pertama kali saya datang kesini, saya langsung ketagihan dengan masakannya. Awalnya saya diajak teman yang biasa sarapan di warung ini.
Warungnya sederhana, masih menggunakan cara masak lama dengan kayu bakar, atau orang jawa menyebutnya pawon (tungku). 

Warung mbah Lasmi menyajikan bubur ketan kinco dan bubur tumpang, atau bila kurang kenyang pembeli biasanya memilih nasi tumpang. Yang istimewa lagi adalah lauknya, yaitu daun singkong yang digoreng, hampir mirip rolade tetapi hanya sedikit memakai campuran tepung.
Apabila dimakan bersama bubur tumpang rasanya, hmmmm, nikmat banget.

Daun singkong yang digoreng, laris diserbu pembeli

Warung buka setiap hari, pada jam setengah 6 pagi. Biasanya jam setengah 9 pagi, bubur tumpang sudah habis. Karena pembeli tidak hanya masyarakat dari kampung sekitar. Jadi kalau kesiangan datang kesana, sudah pasti tidak kebagian masakan mbah Lasmi.

Selain enak, harganya sangat terjangkau. Satu piring bubur tumpang dengan 2 gorengan daun ketela, biasanya hanya Rp. 3000 saja, sangat murah khan..

Mbah Lasmi sedang melayani pembeli
Mbah Lasmi ini juga sangat ramah kepada para pembelinya. Umurnya sudah menjadi nenek, namun semangatnya masih sangat enerjik. Di sela-sela melayani pembelinya, mbah Lasmi juga tak jarang mengeluarkan candaan yang mencairkan suasana di warung. Penuh dengan keakraban dan kehangatan warga sekitar yang juga menikmati sarapan bubur tumpang mbah Lasmi.

Warung mbah Lasmi berada di pinggir jalan Argosari Raya menuju ke arah JLS Salatiga

Jika anda mampir ke Salatiga, jangan lupa mampir. Dijamin lidah anda akan ketagihan.