Header Ads

Membangun Kepribadian dengan menjadi Pendengar yang Baik

Di saat kita sedang menghadapi masalah, rasanya pengen mengeluarkan uneg-uneg, lega bila kita bisa menumpahkan apa pun yang ingin diungkapkan. Kalau perlu apa saja yang sedang dirasakan, dikuras semua sampai benar-benar habis. Namun ada kalanya juga, kita dibutuhkan untuk menjadi pendengar ketika ada teman atau siapapun yang butuh kehadiran seseorang untuk menumpahkan isi hatinya.


Agar keberadaan kita benar-benar dibutuhkan oleh orang lain, berikut tips menjadi pendengar yg baik :

  1. Ber-empati dan respect, berikan perhatian secara penuh, coba memahami sudut pandang dan perasaannya. Berikan perhatian yang serius, jangan sampai ketika orang lain sedang curhat kita malah 'nyambi' main game, chatting, atau melakukan aktifitas lain, misalnya nyambi jadi wasit, coba aja kalo bisa..
  2. Fokuskan pandangan, jangan sampai ketika dia bercerita kita malah liat nengok sana nengok sini, apalagi cuma gara-gara ada elang... ( tiba-tiba temen kamu teriak, 'awas ada elang....!!!'
  3. Jangan memotong pembicaraan, alangkah baiknya mendengarkan terlebih dahulu sampai selesai. Bila ada hal yang ingin kamu tanyakan, simpan dulu sampai dia selesai bicara. Kecuali, saat itu dia minta pendapat kamu. Dan satu lagi, kamu kebelet pipis mau ke belakang,  ;)
  4. Jangan banyak bertanya, mungkin cerita yang disampaikan alurnya kesana kemari, tadi dah lompat jauh ke depan, eh lompat balik lagi ke balakang, terus ke tengah, ke belakang lagi, dst. Efeknya kamu jadi bingung dan gak jelas dengan apa yang dicurhatkannya itu. Then kamu bolak-balik bertanya, kayak wartawan. Dengan sejumlah pertanyan yang kamu lontarkan itu, mungkin kamu akan mendapat respons negatif darinya. Apalagi sampai 'mengulang kalimat yang sama', thet thot....  Lebih baik simpan dulu pertanyaanmu, tanyakan nanti kalau tepat waktunya. Yang penting juga, jangan tanya hal yang tidak penting apalagi tidak nyambung, kamu bisa dicap pendengar o'on,.
  5. Jangan membanding-bandingkan dengan masalah kamu, saat ada orang yang curhat dirundung sedih karena suatu peristiwa, kita tidak perlu menimpali dengan kisah yang sedang kita alami yang kebetulan serupa, atau membandingkan dengan masalah orang lain. Ketika dia cerita kalo dia begitu terpuruk karena habis diputus sama pacarnya, eh kamu cerita abis dinner romantis bareng pacar kamu dengan berbunga-bunga... Bisa-bisa orang tersebut kapok, bukannya plong lega, malah ketambah beban... (kasian ntar abis curhat pasti jalannya jadi bungkuk)... And jangan memberi nasehat yang berlebihan, atau yang terkesan menghakimi...
  6. Jangan anggap enteng masalahnya, jangan berkata, “Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Anggap saja angin lalu. Aku juga pernah mengalami koq, tapi aku bisa tuh” . Atau ungkapan lain yang memberi kesan bahwa seakan kamu mengentengkan persoalan yang tengah dihadapinya. Sebaiknya dengarkan saja apa yang sedang dikeluhkannya, bayangkan bahwa kamu sedang berada di posisinya....
Bila sudah selesai bercerita, dan dia minta pendapat kita, nah ini baru kesempatan buat bicara dan memberikan nasehat yang tepat.


Menjadi pendengar yang baik saja sudah cukup, karena banyak orang lain yang butuh sekedar didengarkan. Selamat menjadi pendengar yang baik....

^^