Header Ads

Yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Mendaki Gunung Semeru

Mendaki gunung semakin bertambah peminatnya akhir-akhir ini, gunung-gunung pun menjadi sangat ramai oleh para pendaki. Jumlah pendaki yang semakin banyak ternyata berdampak pada bertambah pula angka kecelakaan di gunung.

Hal ini bisa disebabkan karena pengalaman pendaki masing-masing yg berbeda-beda. Tidak sedikit pula pendaki yg kurang memiliki bekal pengetahuan sehingga mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Skill, ketahanan fisik, informasi yang benar tentang gunung yang akan didaki, persiapan perbekalan dan peralatan yang matang, wajib dipenuhi sebelum melakukan pendakian.

Gerbang pendakian gunung Semeru

Tercatat dalam kurun waktu bulan Oktober sampai November 2016 terdapat 4 korban meninggal di gunung Semeru, yang disebabkan karena sakit.

Selain itu, jumlah pendaki yang tak terbendung juga berdampak pada terganggunya ekosistem dan terjadinya pencemaran akibat sampah yang ditinggalkan oleh pendaki.

Inilah sebabnya kenapa beberapa gunung menerapkan peraturan ketat dalam kegiatan pendakian salah satunya adalah gunung Semeru.

Gunung Semeru mendadak menjadi sangat populer dan ramai setelah munculnya sebuah film tentang beberapa mahasiswa yang mendaki gunung Semeru. Dari film tersebut, keindahan ranukumbolo terekspose yang kemudian ramai dibicarakan oleh pecinta gunung. Ranukumbolo pun dijuluki sebagai surganya Semeru yang banyak didambakan pendaki.
(Baca juga : Jalur Pendakian Gunung Semeru)

Petugas Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah menerapkan kebijakan membatasi izin pendakian ke Gunung Semeru, kuota jumlah pendakian yakni 500 orang per hari.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Petugas TNBTS, diprediksi jumlah wisatawan ke kawasan TNBTS mencapai 50 ribu hingga 60 ribu orang selama libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 lalu. Sekitar 10 ribu adalah pendaki gunung Semeru.

Nah bagi yang akan mendaki gunung Semeru, perlu tahu apa saja yang harus dipersiapkan..

1. Simaksi (Surat ijin memasuki kawasan konservasi)
Simaksi meruapakan syarat WAJIB bagi yang akan melakukan pendakian ke gunung Semeru. Untuk pendaftaran SIMAKSI sebaiknya lakukan jauh-jauh hari, disarankan paling lambat 2 minggu sebelum pendakian, karena jumlah quota pendaki dibatasi.
Jangan sampai sudah jauh-jauh datang, ternyata belum mengantongi SIMAKSI, wah bisa pulang dengan penyesalan dan tangan kosong.. hehehe..

Untuk formulir dan petunjuk pendaftaran SIMAKSI silakan klik link ini :
booking.bromotenggersemeru.org

2. Surat Keterangan Sehat
Surat keterangan sehat sebaiknya dari Puskesmas atau Rumah Sakit Umum. Apabila ada yang belum membawa surat, bisa mengurus di Puskesmas Pasar Tumpang.
Namun akan lebih baik jika dipersiapkan dari rumah sebelum berangkat.

3. Fotocopy KTP
Setiap pendaki wajib membawa fotocopy KTP pada saat registrasi. Bagi yang belum memiliki KTP ( belum berumur 17 tahun ) bisa menggunakan Kartu Identitas lain seperti kartu pelajar atau identitas diri lainnya yang sah.

4. Materai Rp. 6000
Setiap kelompok akan diharuskan mengisi Surat Pernyataan menaati peraturan TNBTS bermaterai Rp. 6000. Tiap kelompok cukup menyiapkan 1 materai saja.

5. Trash bag
Trash bag diwajibkan bagi pendaki untuk tempat membawa turun sampah selama pendakian. Pendaki WAJIB membawa turun kembali sampah masing-masing. Setelah turun mendaki, pendaki harus menunjukkan sampah yang dibawa ketika sampai kembali di Pos Ranu Pani. Setelah itu barulah pendaki bisa mengambil kembali kartu identitas yang ditinggal di basecamp Ranu Pani dan menyelesaikan administrasi.

6. Perlengkapan standart mendaki
Adalah wajib bagi pendaki menggunakan perlengkapan yang memenuhi standart pendakian. Setiap pendaki gunung Semeru wajib mengenakan sepatu gunung membawa sleeping bag.

7. Obat-obatan dan first aid kit
Obat-obatan wajib dibawa oleh setiap pendaki karena tidak sedikit korban meninggal di gunung Semeru disebabkan karena sakit. Selain itu beberapa kasus juga disebabkan karena luka yang terjadi oleh kecelakaan di gunung.

Selain hal-hal di atas, tentunya pendaki juga harus memiliki persiapan fisik yg baik, pengetahuan dan informasi yang lengkap, persiapan perbekalan dan perlengkapan standart mendaki, serta persiapan-persiapan lain yang matang dan benar.

Pulang dengan selamat adalah tujuan utama. Bijaksana dalam mengambil keputusan lebih penting daripada sekedar memenuhi hasrat yang sebenarnya memaksakan diri.

Salam..