Header Ads

Kenapa Tuhan Menciptakan Kita dengan 2 Mata, 2 Telinga, dan 1 Mulut

Kamu sedang bekerja di tempat kerja yang baru? Atau lagi jadi karyawan baru?
Masa adaptasi memang masa yang kurang mengenakkan. Adaptasi di tempat kerja yang baru misalnya, kita harus menyesuaikan dengan teman-teman baru, lingkungan dan kebiasaan kerja yang baru, and masih banyak lagi hal-hal baru yang musti kita tau dan secepat mungkin bisa menyesuaikan diri.

Lalu apa hubungannya dengan Tuhan menciptakan kita dengan 2 mata, 2 telinga, dan 1 mulut?
Bukan tanpa maksud kenapa Tuhan menciptakan seperti itu. Dan bukan sebuah kebetulan, kenapa kita manusia diciptakan seperti ini. Ada "makna" yang mendalam di balik itu semua, dan menjadi pesan positif bagi kita sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dan berinteraksi dengan sesama.

Dalam perjalanan hidup, banyak hal dinamis yang terjadi pada manusia. Ibarat roda, maka manusia ada kalanya berada di atas kadang di bawah. Jika diibaratkan sebuah jalan, perjalanan kadang mulus namun kadang banyak hambatan. Atau jika ibarat musim, ada kalanya kita mengalami hujan dan adakalanya mengalami panas. Semuanya tentu baik adanya. Di atas dan di bawah, mulus dan hambatan, atau hujan dan panas, akan kita alami sebagai siklus kehidupan. Tergantung bagaimana membawa pikiran kita untuk menikmati kedua keadaan yang bertolak belakang tersebut. Sehingga kita akan menikmatinya dan nyaman apapun keadaannya.

Dalam hal pekerjaan misalnya, ada kalanya kita harus hal memasuki suatu lingkungan baru yang berbeda dari lingkungan pekerjaan sebelumnya. Rasanya sulit untuk meninggalkan lingkungan sebelumnya yang sudah membuat kita nyaman di dalamnya. Akan ada hal-hal baru juga yang didapatkan, yang enak maupun yang tidak mengenakkan. Baik atau tidak suatu keadaan tersebut, tergantung bagaimana persepsi kita dalam menyikapi keadaan tersebut. Ini akan menjadi hal yang positif bila kita bisa memandang dari segi positif dan mengambil manfaatnya, atau sebaliknya jika kita hanya melihat sisi negatifnya jika malah hanya menyesali keadaan. Lingkungan yang baru membuat kita semakin matang. Bayangkan bila hidup kita flat terus dan selalu berada pada keadaan yang sama, yang ada kita mungkin akan lupa dengan "belajar" atau bisa jadi jenuh. Ada kalanya kita harus move on dari 'comfort zone', untuk lebih maju and berkembang. Dan pada lingkungan yang baru, akan lebih dituntut untuk mengenal dan memahami orang lain. Di lingkungan kerja yang baru, kita musti menyesuaikan dengan hal-hal yang baru pula. Sikap empati dan menekan ego diperlukan dalam memasuki lingkungan dengan orang-orang baru.

Lalu kenapa mulut hanya diciptakan 1 saja? Sementara kenapa mata dan telinga diciptakan 2 ?  Dan kenapa mata dan telinga kita tidak diciptakan 1 saja?


Nah, inilah maknanya, tersirat sebuah pesan bahwa sangat perlu agar kita lebih banyak melihat dan mendengar, daripada banyak berbicara. Lebih banyak memberi perhatian kepada orang sekitar kita, kemudian memahami dan mengerti serta memiliki empati kepada orang lain. Bukan hanya ingin berbicara dan ingin didengar, namun apatis dan tidak mau tau dengan lingkungan, karena tidak mau melihat dan mendengarkan orang lain.

Semoga tulisan yang sedikit dan sederhan ini bermanfaat bagi kita. Untuk bisa memahami dan berempati kepada orang lain, belajar untuk mengawali dengan tidak banyak bicara, namun lebih banyak mendengar dan lebih banyak melihat. Kemudian mulut kita bisa mengatakan hal yang bermanfaat bagi orang lain, yang memotivasi dan tidak menyakiti orang lain.

Inilah makna kenapaTuhan menciptakan kita dengan 2 mata, 2 telinga, dan 1 mulut.

Salam...


Published with Blogger-droid v2.0.4